Selasa, 15 Desember 2009

Handphone - Fitur yang Sia-sia


Handphone macam apa yang Anda pakai sekarang ini?
Akhir-akhir ini perkembangan teknologi handphone semakin cepat. Handphone terbaru biasanya sudah dilengkapi dengan:
  • Kamera
  • Fasilitas komunikasi data
  • Pemutar multi media
  • Hiburan, misalnya game & TV
  • Aksesoris standar: kalkulator, jadwal, alarm

Sayangnya, perkembangan infrastruktur telekomunikasi di negeri ini masih belum secepat perkembangan trend di masyarakat. Fasilitas yang lengkap hanya dapat dinikmati di kota-kota besar di Jawa dan bebrapa kota di Sumatera. Ketika pindah kerja dari Bandung ke Pekanbaru, saya sempat menukar handphone dengan tipe yang memiliki fitur 3G. Tapi ternyata .... fasilitas 3G di Sumatera hanya dapat dinikmati dengan stabil di Medan dan Palembang.

Sabtu, 07 November 2009

Jarak Fokus Lensa

Catatan ini dibuat untuk menjawab beberapa pertanyaan dari para peminat fotografi pemula. Mohon kang Roi, Adrianus, Yoddy, Irwansyah, dkk bisa memberi penjelasan lebih lanjut jika ada yang perlu diluruskan dalam catatan ini ya.

Saya perhatikan ada cukup banyak yang salah memahami hubungan antara jarak obyek dengan jarak fokus sebuah lensa kamera. Pertanyaan seperti "kalau lensa 200 mm bisa buat motret sampai jarak berapa meter sih?" jelas menunjukkan kesalahan pemahaman konsep jarak fokus.
Jarak obyek tidak berkaitan secara langsung dengan jarak fokus lensa. Sebuah lensa kamera pada dasarnya dapat memotret obyek pada jarak tak terbatas selama ada cukup cahaya yang dipantulkan oleh obyek tersebut. (Anda dapat memotret pemandangan alam dari sebuah pesawat yang sedang terbang pada ketinggian 14.000 kaki dengan lensa kit 18-55 mm) Jarak fokus hanya akan menentukan SEBERAPA LUAS area yang ditangkap oleh lensa.
Dengan sebuah lensa tele, kita bisa mencoba memotret obyek yang sama beberapa kali dengan jarak fokus berbeda> Contohnya adalah foto bunglon di bawah ini:

Bunglon dipotret dengan lensa 55 mm


Bunglon yang sama, dipotret dengan lensa 200 mm


Kedua gambar di atas diambil dari jarak yang sama - sekitar 1,5 m, dengan ukuran 2848 x 2136 pixels, lalu di-resize menjadi 800 x 600 pixels.
Jadi semakin panjang jarak fokus lensa yang digunakan, area yang ditangkap akan menjadi makin sempit. Perbedaan antara penggunaan lensa zoom berjarak fokus panjang (=optical zoom) dengan pembesaran digital (=digital zoom) adalah pada penggunaan optical zoom, jumlah pixel tidak berkurang.
Ukuran asli pada foto bunglon pertama (jarak fokus 55 mm) adalah 2848 x 2136 pixels (= 6 MP). Jika foto tersebut di-crop dengan frame di sekitar kepalanya, akan bisa diperoleh juga gambar seperti foto ke-2, namun ukurannya hanya sekitar 800 x 600 pixels (= 0.24 MP)
Semoga memberi pencerahan.

Bacaan lebih lanjut:

Disarankan oleh Agung Hertantyoko Pramudito:
http://www.fetoon.net/focalength/Lens%20focal%20length_files/DOF%2520lens%2520focal%2520lengh%2520shart-2%2520copy.jpg

Disarankan oleh Yopie Kosasih:
menghitung hyperfocal distance utk format 35mm (film) ada di sini:
http://www.dofmaster.com/charts.html
beserta contohnya di sini:
http://www.nikonians.org/html/resources/guides/dof/hyperfocal2.html

kira2 mengapa perlu memahami? (terutama buat landscaper/scenery photographer)
http://www.cambridgeincolour.com/tutorials/hyperfocal-distance.htm
dan ini:
http://www.vividlight.com/articles/3513b.htm

Rabu, 04 November 2009

Fitur pada Kamera

Banyak yang bingung ketika memilih kamera karena ada berbagai fitur yang ditawarkan, misalnya face-detection, smile-detection, scene program, dll. Sebetulnya fitur apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam sebuah kamera?
Berikut ini panduan singkat dalam memilih:
  1. Tipe

  2. Pastikan tipe mana yang cocok untuk keperluan. Poket atau DSLR? Silakan baca pertimbangan-pertimbangan untuk memilihnya dalam catatan sebelumnya Antara Kompak dan DSLR. Secara umum, sebuah DSLR berharga lebih mahal daripada poket

  3. Resolusi gambar maksimum

  4. Resolusi gambar maksimum akan menentukan seberapa besar hasil dapat dicetak. Resolusi yang lebih tinggi berarti lebih banyak detil yang dapat terekam. Jika jarang mencetak gambar lebih besar dari A4, sebetulnya resolusi 6 MP pun sudah mencukupi. Resolusi yang lebih tinggi akan berarti ukuran file yang lebih besar dan harga yang lebih mahal.

  5. Kecepatan respon

  6. Kecepatan respon kamera sangat menentukan dalam mengabadikan momen, misalnya dalam pemotretan aktivitas anak-anak, lomba olahraga, dll. Ada beberapa trik untuk mempercepat respon, tetapi karakter dasar darikamera kan sangat menentukan kecepatan respon ini. Kamera murah dengan cache-memory kecil & prosesor berkecepatan rendah sudah tentu memiliki respon yang lambat

  7. Kemampuan zoom/ tele

  8. Ada 2 macam kemampuan kamera melakukan zooming, yaitu zoom optikal dan zoom digital. Dalam hal ini, sebaiknya perhatikan zoom optikalnya saja, yaitu zooming dengan menggrakkan bagian-bagian lensa tanpa menurunkan resolusi gambar. Kamera dgn zoom panjang tentu lebih mahal daripada kamera dgn zoom normal. Pada kamera DSLR, kemampuan zoom tidak terdapat pada kamera namun ditentukan oleh pilihan lensanya.

  9. Batere

  10. Sebagai sebuah peralatan elektronik, batere merupakan nyawa dari kamera. Tidak ada foto yang dapat diabadikan tanpa batere. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menjaga agar selalu tersedia batere yang terisi. Jadi sebaiknya beli batere cadangan & charger

  11. Memory card

  12. Memory card adalah tempat untuk menyiimpan file gambar yang sudah kita ambil. Kebutuhan memory card ini sama pentingnya dengan ketersediaan batere. Kamera-kamera saat ini dapat menggunakan memory card 4 GB atau lebih. Sesungguhnya ukuran 4 GB sudah sangat mencukupi, namun tidak ada salahnya kita mempersiapkan memory cadangan untuk memastikan semua moment terabadikan

  13. Aksesoris

  14. dalam banyak kesempatan, dibutuhkan beberapa aksesoris tambahan untuk mencapai hasil maksimal, misalnya tripod, converter lensa, external flash, dll. Ketersediaan aksesoris ini cukup penting untuk dipertimbangkan

Sabtu, 17 Oktober 2009

Pilihan kamera pertama

Para peminat yang baru mulai menekuni dunia fotografi, biasanya akan diliputi keraguan “Beli yang mana ya, kompak atau DSLR?”
Pertanyaan itu begitu sering muncul dan juga begitu sering dibahas, namun agaknya para peminat awal ini tidak cukup puas dengan jawaban yang sudah diberikan pada orang lain, jadi saya pikir ada baiknya saya tuliskan panduan yang bersifat umum.
Pada dasarnya jawaban untuk pertanyaan “Beli yang mana ya, kompak atau DSLR?” terletak pada masing-masing pribadi. Perbedaan minat, kemampuan keuangan & lingkungan akan sangat mempengaruhi pilihan tersebut.
Setahun lalu, untuk menjawab pertanyaan seperti di atas saya akan menanyakan
“Seberapa besar minat Anda pada fotografi?”
Diharapkan dari jawaban pertanyaan itu, akan diperoleh pilihan paling tepat. Jika Anda adalah seorang yang antusias & selalu ingin mengembangkan kemampuan “Saya berharap suatu ketika nanti bisa memperoleh penghasilan dari fotografi”, maka belilah sebuah DSLR.
Jika yang Anda perlukan adalah alat untuk dokumentasi kejadian sehari-hari, mengabadikan aktivitas anak-anak, dan untuk dibawa ke setiap kesempatan, maka kamera kompak adalah pilihan yang lebih tepat.
Namun sekarang ini, dengan adanya perkembangan teknologi, persaingan merk & banyaknya produksi kamera DSLR entry-level dengan harga terjangkau, pertanyaannya menjadi lebih mudah:
“Berapa budget yang tersedia?”
Jika budget yang ada mencukupi untuk pembelian satu paket kamera DSLR & lensa kit, maka belilah. Setelah Anda beli kameranya, maka maksimalkan penggunaannya. Anda tidak akan menyesal, karena penyesalan itu tak ada gunanya. :-D

Antara Kompak dan DSLR

Secara singkat, kamera digital kemudian dibedakan menjadi 2 kelompok besar:
  1. kamera kompak(biasa disebut dengan kamera poket), adalah suatu sistem yang telah terintegrasi dan memiliki seluruh bagian lengkap dari sebuah kamera digital

  2. kamera DSLR, adalah suatu sistem yang terdiri dari 2 subsistem utama, yaitu subsistem mekanik-elektronik (body) dan subsistem mekanik-optis (lensa)

Perbedaan yang paling jelas di antara kedua kategori itu adalah kemampuan DSLR untuk mengganti lensa yang akan dipakai sesuai dengan kebutuhan fotografer. Di samping masalah lensa ini, masih terdapat perbedaan yang signifikan namun tak tampak oleh mata, yaitu perbedaan ukuran sensor.

  • Kamera digital kompak biasanyamempunyai sensor kecil berukuran 1/2.5 in sampai 1/1,6 in.

  • Kamera DSLR memiliki ukuran sensor yang lebih besar, yaitu 22.2 x 14.8 mm (APS-C) atau 35x24 mm (Full frame).

  • Perkembangan teknologi memungkinkan Olympus mengembangkan sensor berukuran lebih kecil (4/3 in) untuk kamera-kamera DSLR-nya yang kemudian diikiuti oleh panasonic dengan jajaran kamera mikro-4/3.

Perbedaan ukuran sensor ini berdampak pada kemampuan kamera menangkap cahaya. Perbedaan hasil yang paling jelas akibat pengaruh ukuran sensor dapat dilihat dari tingkat noise pada foto-foto yang menggunakan ISO tinggi. Kamera dengan ukuran sensor kecil akan menghasilkan lebih banyak noise pada ISO tinggi.
Walau bagaimana pun, tetap ada kelebihan dari kamera kompak (poket) yang bersensor kecil, yaitu ukuran yang kompak & kemudahan penggunaannya. Harga yang lebih terjangkau juga menyebabkan kamera kompak ini tetap dicari untuk keperluan sehari-hari.

Kamera - Pendahuluan

Kamera merupakan salah satu gadget yang paling populer. Berbeda dengan pada era film, pada saat ini hampir semua orang memiliki kamera. Seorang kawan di forum kamera-digital ( www.kamera-digital.com ) mendefinisikan huruf D dalam kamera DSLR sebagai singkatan ‘demokrasi’. Alasannya, dengan media digital yang ada sekarang ini, fotografi tidak lagi menjadi konsumsi segelintir elite fotografer & pehobby, tetapi menjadi bagian dari kehiduan banyak orang.
Seiring perkembangan teknologi, tersedia berbagai jenis kamera digital untuk berbagai keperluan. Secara umum, sebuah kamera terdiri dari:
1. Bagian optik, terdiri dari sistem lensa yang berfungsi sebagai pintu masuk cahaya
2. Bagian mekanis, terdiri dari sistem eksekusi untuk menggerakkan shutter & aperture
3. Bagian elektronis, untuk mengontrol berbagai fungsi kamera & memproses data, mengubah data analog (cahaya) menjadi data digital (pixel) yang akhirnya dapat kita nikmati sebagai gambar
4. Sensor & media penyimpan gambar (film, memori)
5. Aksesoris, meliputi perlengkapan tambahan untuk memaksimalkan gambar & memudahkan operator/ pengguna, misalnya flash, assist lamp, LCD viewer, dll
Pada sebuah kamera digital, media film sebagai penyimpan gambar digantikan oleh sebuah sensor peka cahaya yang mengubah foton (partikel cahaya) menjadi data elektro-magnetik.